Penerima Klaim Rawat Inap dan Pembedahan

Profesi guru honorer belum bisa memberi ketenangan ekonomi bagi mereka yang menggelutinya, terlebih ketika terjadi musibah. Itulah yang dialami oleh ibu Ainul Mardiah, seorang guru honorer di SMA 14 Banda Aceh. Musibah kecelakaan tunggal tiba-tiba terjadi ketika beliau pulang mengajar pada bulan September 2018.

Kecelakaan tersebut menyebabkan ibu Ainul Mardiah harus mengalami pembedahan pada kaki karena terdapat tulang yang patah dan di rawat inap. Kejadian tersebut tentu saja membuat shock dirinya dan keluarga dikarenakan tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk pembedahan.

Tidak hanya sampai di situ, setelah pembedahan ibu Ainul Mardiah juga tidak dapat langsung mengajar disebabkan kondisi kakinya tersebut. Sementara penghasilan sebagai guru honorer menjadi tumpuan hidup sehari-hari untuk membantu ekonomi keluarga.

Bagi guru honorer seperti ibu Ainul Mardiah, ketidakhadiran mengajar artinya kehilangan penghasilan. Ibu Ainul Mardiah sendiri dibayar sejumlah Rp. 25.000/jam setiap kali mengajar. Setelah kecelakaan tersebut ibu Ainul Mardiah tidak bisa mengajar selama rawat inap dan recovery.

Beruntung ibu Ainul Mardiah telah terdaftar sebagai peserta Bungkesmas melalui lembaga Natural Aceh. Santunan pembedahan dan rawat inap yang ia terima bisa menjadi pengganti penghasilan beliau yang hilang selama dirawat dan recovery tersebut.

“Terima kasih Natural Aceh sudah menginformasikan kepada kami guru honorer di wilayah Aceh mengenai manfaat Bungkesmas, tidak ada yang tahu musibah datang seperti yang saya alami. Dan manfaat Bungkesmas itupun saya rasakan dengan santunan uang tunai Rp 2.900.000,-. Terima Kasih Bungkesmas.”Ungkap Ibu Ainul Mardiah saat menceritakan manfaat Bungkesmas kepada teman-teman guru honorer lainnya didampingi oleh Tim Natural Aceh pada 6 Desember 2018.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *