Memetik Buah Manis Jadi Peserta Bungkesmas

Kisah Alm. Ibu Rami kiranya dapat menjadi contoh agar kita mulai menyadari pentingnya memiliki tabungan kesehatan, Bungkesmas. Dalam acara tahlilan 40 hari meninggalnya Alm. Ibu Rami pada 7 Januari 2021,  keluarga sempat membagikan cerita haru kepada jamaah pengajian yang salah satunya di hadiri oleh Ibu Amelia Fauzia sebagai Direktur STF UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

 “Sebelum meninggal dunia, sejak bulan Juni tahun 2020 Ibu Rami selalu bilang mau memperpanjang keanggotaanya dan beberapa kali memngingatkan kami karena khawatir terlewat” cerita Ibu Novi sebagai anak atau ahli waris dari Alm. Ibu Rami.

Diketahui Alm. Ibu Rami merupakan salah satu peserta aktif Bungkesmas sejak dua tahun lalu, namun di Tahun 2020 Almarhum mengalami pendarahan di kepala sehingga harus dirawat di Rumah Sakit selama 32 hari, tidak lama setelah selesai rawat inap Alm. ibu Rami meninggal dunia di bulan Desember 2020 di kediamannya di Desa Cidokom, Kec. Gunung Sindur, Kab. Bogor,

“Saya mewakili keluarga dari Alm. Ibu Rami mengucapkan terimakasih kepada Bungkesmas yang sudah memberikan santunan untuk almarhum ibu saya, dan juga terima kasih kepada Ibu Amel dan Takaful Keluarga” sambung Ibu Novi.

Alm. Ibu Rami mendapatkan santunan rawat inap dan meninggal dunia alami dengan total sebesar Rp. 5.700.000,- diantaranya Rp. 3.200.000,- merupakan santunan rawat inap dan Rp. 2.500.000,- merupakan santunan meninggal dunia. Santunan diberikan langsung oleh Ibu Amelia Fauzia kepada ahli waris. Ibu Amelia Fauzia hadir mewakili STF UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memberikan santunan dari Bungkesmas yang merupakan sebuah program advokasi berupa asuransi mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Alhamdulillah santunan yang diberikan sangat bermanfaat bagi keluarga yang menjadi anggota Bungkesmas” cerita Ibu Novi.

Sebuah teladan dari alm. ibu Rami, yang dengan sadar menjadi anggota Bungkesmas, program asuransi mikro untuk saling membantu sesama dan bisa menjadi jaring pengaman sosial bagi keluarganya juga. Dengan biaya premi per tahun sangat terjangkau sebesar Rp. 150.000,- per tahun maka peserta kaan mendapatkan santunan rawat inap sebesar Rp. 100.000 per malam, cacat tetap akibat kecelakaan, operasi/pembedahan serta meninggal dunia. Pendaftaran dan klaim Bungkesmas sangat mudah.

Cerita Alm. Ibu Rami adalah satu dari banyak cerita dari Bungkesmas, program advokasi kesehatan yang di inisiasi oleh STF UIN Syarief Hidayatullah Jakarta dan bekerjasama dengan Takaful Keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *