Perempuan Tangguh Itu Peserta Bungkesmas

Ibu Jumiti adalah seorang perempuan tangguh, karena selama ini beliau menjalankan profesi yang tidak biasa bagi kalangan perempuan. Dia menjadi seorang kenek angkot membantu suaminya sebagai supir angkot di daerah tempat tinggal yaitu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ibu Jumiti bahu membahu mencari nafkah di jalanan yang penuh akan resiko bagi tiap perempuan yang menjalaninya. Ibu Jumiti terpaksa membantu suaminya menjadi kenek angkot dikarenakan kondisi suaminya, Bapak Amiril yang memiliki gangguan pendengaran.

Setiap hari mereka harus menarik angkot dari subuh sampai jam 7 malam. Namun, Bapak Amiril mengidap penyakit asma sejak lama dan penyekitnya tersebut menyebabkan beliau meninggal dunia. Pada waktu yang bersamaan musibah menimpa Ibu Jumiti. Beliau terkena penyakit wasir, sehingga ibu Jumiti tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk menghidupi makan sehari-hari.

Beruntungnya keduanya terdaftar dalam program Bungkesmas melalui BMT Agrobanua, sehingga bantuan santunan Bungkesmas yang diberikan untuk Bapak Amiril dan dirinya cukup membantu Ibu Jumiti untuk bertahan hidup dan membuka usaha sebagai pengganti penghasilanyya dari angkot.

“Terima Kasih Bungkesmas telah meringkan beban keluarga kami”-ungkap Ibu Jumiti kepada Ibu Jamilah dari BMT Agro Banua saat Penyerahan Santunan pada 18 Januari 2018.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *