STF Terus Sosialisasikan Bungkesmas Syariah

Makasar, STF News— Adanya program Bungkesmas Syariah menjadi kabar baik beberapa mitra STF yang berada di daerah Makasar. Hal itu dikarenakan sebelumnya mereka terhalang untuk melakukan kerjasama yang disebabkan program Bungkesmas belum menggunakan sistem syariah, dan aturan yang dipakai BMT tersebut syariah.

Hari pertama setibanya di Makasar tim Bungkesmas langsung melakukan sosialisasi program Bungkesmas Syariah di kantor Pinbuk Sulawesi, Seklatan Makasar. Sekitar 11 BMT diwakili beberapa anggota hadir memenuhi undangan Bungkesmas.

Manager Bungkesmas Sri Hidayati M. Ed. mengatakan kegiatan ini wujud dari keinginan mitra yang tinggal di wilayah Makasar. Selain itu, sosialisasi ini pun bertujuan mempererat silaturahmi antar mitra Bungkesmas.

“Dulu pernah ada niatan untuk bekerjasama bersama tapi belum ya karena belum syariah gitu, jadi ini sekalian silaturahmi dan pengenalan produk baru Bungkesmas yaitu Bungkesmas Syariah,” ungkapnya.

Sebelumnya, tim Bungkesmas mengunjungi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bakti Huria yang bertempat di Sulawesi Selatan (Sulsel). KSP Bakti Huria sendiri sudah memiliki 27cabang. Adanya sistem Bungkesmas syariah membuat peserta KSP Bakti Huria merasa bersemangat dan antusias menyambung sistem syariah tersebut.

“Rencananya akan kembali aktif menjadi anggota Bungkesmas. Secara kelembagaan tidak ada masalah, “ ungkap Sri Hidayati menirukan salah satu peserta dari KSP Bakti Huria.

Kemudian, di hari berkutnya, tim Bungkesmas berkesempatan melakukan tour keliling di wilayah Sengkang Kabupaten Wajo Sulsel. Fokus sasaran yang dituju Bungkesmas yaitu daerah-daerah terpencil atau tertinggal. Perjalanan memakan waktu 5 jam melewati jalur darat dari tempat tinggal tim.

Waktu yang panjang untuk menuju lokasi ditambah jalanannya yang belum terlalu bagus terbayar lunas. Hal itu dikarenakan respon yang diberikan masyarakat ataupun anggota BMT-BMT yang didatangi sangat berantusias terlebih mendengar kabar adanya sisitem baru yang ditawarkan tersebut yakni syariah.

Disela-sela sibuknya memberikan sosialisasi terkait Bungkesmas syariah, tim juga berkesempatan bersilaturahmi dengan binaan UPK Botoramba di Desa Mareo Kabupaten Janeponto Sulsel. Tim Bungkesmas bertemu dengan Ibu Kepala Desa yang langsung mendaftarkan warganya sebanyak 20 orang untuk bergabung dengan Bungkesmas.

“Alhamdulillah sekali, masyarakatnya sangat merespon dengan sangat bagus. Apalagi ibu kepala desa yang sangat peduli kepada masyaratnya dan langsung mendaftarkan untuk 20 orang sekaligus,” tutur Sri Hidayati.

Adapun kegiatan tambahan yaitu penyerahan klaim kepada anggota peserta UPK Botoramba. Kunjungan berlanjut untuk verifikasi mengenai pembiayaan operasional UPK Botoramba.

Sambil mendayung dua pulau terlampaui. Peribahasa tersebut seakan mewakili tim Bungkesmas mengelilingi kota Makasar. Sosialisasi berlanjut di acara yang sedang berlangsung oleh mitra Bungkesmas yaitu Pattiro JK.

Saat itu, Pattiro JK sedang melakukan peresmian gedung baru. Kemudian, tim Bungkesmas berkesempatan untuk memperkenalkan diri dan mengenalkan sistem Bungkesmas syariah. Meskipun Pattiro JK tidak terlalu mempermasalahkan sistem karena intinya program Bungkesmas itu sangatlah bermanfaat untuk masyarakat binaannya tersebut.

“Sosialisasi guna menguatkan eksistensi di Patirro JK. Lalu, melakukan konsolidasikan kerjasama untuk program bungkesmas dibawah wilayah-wilayah Patirro JK. Terakhir kita berkesempatan melakukan penyerahan klaim langsung kepada peserta Pattiro JK,” ungkapnya.

Seakan tak mengenal lelah, di hari terakhir di Makasar, tim Bungkesmas melakukan audiensi di kampus UIN Alaudin. Kemudian, tim bertemu langsung dengan ketua koperasi yaitu Bapak Sirojuddin membahas program Bungkesmas secara umum ataupun syariah. “Nantinya akan di followup untuk melanjutkan kerjasama,” tutupnya. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *