Sosialisasi di Desa Pattiro Bangkalan Barat

Sosialisasi Program Bungkesmas yang ke tiga di bulan April di Koperasi Wanita Nurhidayah yang berada di wilayah Barat Kabupaten Jeneponto. Tepatnya di dusun Bontotala Kecamatan Bangkala Barat. Koperasi Wanita Nurhidayah yang dipelopori oleh seorang tokoh perempuan yang dijalankan selama kurang lebih lima tahun di Desa Pattiro. Kopwan Nurhidayah dijalankan dengan modal simpan pinjam bagi para ibu-ibu dan sebagian petani yang ada di desa tersebut. Keberadaannya sangat membantu warga di dalam memenuhi kebutuhan jangka menengah dan panjang para warga. Berpijak dari hal itu, maka Asosiasi Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (AKUEP) memandang bahwa lembaga tersebut sangat cocok untuk menjadi bagian dari Program Bungkesmas.
Sosialisasi Bungkesmas yang dilakukan tepat pada pukul 14.00 WITA ini dihadiri oleh anggota Kopwan Nurhidayah dan Kopwan Banrimanurung yang berada di desa tetangga. Kegiatan dimulai dengan Pemaparan materi sosialisasi Bungkesmas secara langsung oleh pemateri Bungkesmas (Haerullah Lodji). Dinamika forum sosialisasi berlangsung sangat persuasif dan tercipta camistry antara pemateri dan para peserta kegiatan. Mengingat bahwa pemateri Bungkesmas merupakan sosok yang pernah menjadi mitra dan fasilitator AKUEP di desa tersebut. Di sisi lain, Kopwan Nurhidayah dan Kopwan Assamuturu Banrimanurung pernah mengikuti kegiatan diskusi Bungkesmas di kota Makassar sehingga tidak menyulitkan bagi pemateri dan Staff Lapangan untuk melaksanakan sosialisasi. Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari follow up bagi program Bungkesmas namun sampai saat ini tidak ada proses yang terjalin. Antusias para peserta dalam kegiatan sosialisasi Bungkesmas ditandai dengan beberapa pertanyaan yang cukup kritik dan menantang dari warga dan bendahara kedua koperasi. “Apakah ketika saya mengalami masa rawat inap di fasilitas kesehatan terdekat, apakah saya boleh meminjam uang di koperasi tempat menabung di atas jum lah kas tabungan yang saya memiliki?”. Dan bagaimana pula cara klaim, jika ada pasien yang mengalami sakit namun hanya proses jahitan luka saja tanpa masa rawat inap kemudian berbayar, apakah bisa dilakukan pengajuan klaim”, tukas Ibu Bidan (anggota Kopwan Hidayah). Umpan balik dari pertanyaan yang ada  membuat pemateri juga tidak habis bahan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang lahir, termasuk di antaranya adalah pernyataan khawatir Warga akan bentuk penipuan. 
Adapun yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi adalah undangan bagi anggota kopwan Nurhidayah yang masih sibuk panen hasil pertanian, sehingga masih banyak yang belum bisa hadir. Kendala selanjutnya adalah ruang dan tempat berlangsungnya kegiatan yang sedikit menyulitkan bagi pemateri untuk menggunakan media sosialisasi yang telah disediakan.

One Reply to “Sosialisasi di Desa Pattiro Bangkalan Barat”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *