Acara diskusi dan sharing Optimalisasi Peran BMT dalam Pemberdayaan Masyarakat oleh STF UIN Jakarta dilakasanakan pada hari Jumát 11 juli 2014. Kegiatan tersebut berlangsung mulai dari jam 16.00-18.45. dilaksanakan di Meeting Room STF UIN Jakarta, dihadiri oleh 13 peserta diskusi. Kegiatan tersebut di moderatori oleh Rosdiana Dewi, Maneger Charity Store, dan di buka secara resmi oleh Dr. Amelia Fauzia, selaku Wakil Direktur STF UIN Jakarta. Dalam pembukaanya Amelia menyebutkan bahwa STF sebagai lembaga yang konsen dalam isu sosial kemanusiaan, selain fokus dalam pengembangan dan pemberdayaan mahasiswa, STF juga ikut aktif memainkan peran penting dalam kancah sosial kemasyarakatan.
Program yang konsen dalam kancah sosial kemasyarakatan tersebut diberi nama “Bungkesmas” (Tabungan Kesehatan Masyarakat). Dalam sambutan pembukaaanya Amelia mengulas sedikit peran dan perkembangan program Bungkesmas yang telah menjadi Masterpiece STF UIN Jakarta. Selain itu hadir pula dalam acara diskusi Sri Hidayati, M.Ed selaku Project Officer Bungkesmas, dalam sambutannya Sri memaparkan perkembangan Bungkesmas mulai dari tahun 2010 sampai Maret 2014. Dalam sambutannya juga, Sri memaparkan, bahwa “Acara diskusi dan sharing ini selain sebagai ajang silaturrahim antar BMT dan Koperasi se-Jabodetabek, acara ini juga akan membentuk kepanitiaan untuk program BLSM (Bungkesmas Learning and Sharing Meeting) yang akan dilakasanakan pada bulan September 2014”.
Antusias dari para peserta rapat dalam mengikuti diskusi begitu ramai, ini karena dalam acara tersebut hadir pula Minako Sakai, PhD Dosen Antropologi (The University of New Wales). Hingga pada sesi Tanya jawab, salah seorang peserta diskusi, Muhktiar, perwakilan dari BMT Muhammadiyah sharing mengenai kemampuanyya dalam membidik BMT yang dia pimpin. Mukhtiar menuturkan bahwa kebanyakan dari nasabah BMT Muhammadiyah adalah para pedagang kecil dan pegawai sipil kampus UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta), itu karena mereka lebih bisa mengelola dan memaksimalkan keuangan mereka.
Belum sampai selesai acara diskusi dan sharing antar lembaga BMT, adzan maghrib telah berkumandang. Acara memang agak sedikit molor, dari agenda awal yang dijadwalkan dimulai 16.00, akhirnya harus diundur sampai jam 16. 45. Hal tersebut karena kondisi hujan yang lebat dan para peserta undangan yang telat hadir. Fokus dalam acara diskusi tersebut adalah mempersiapkan program BLSM (Bungkesmas Sharing and learning Meeting) yang akan dilaksanakan pad bulan September 2014. Sri juga menuturkan “kami ingin acara BLSM nanti tidak hanya dimotori oleh STF UIN Jakarta sebagai inisiator, kami juga ingin mendapatkan masukan dan kontribusi dari para pelaku BMT untuk mensuskseskan kegiatan tersebut”. Selain itu Emi Ilmiah selaku Menager program STF juga menambahkan “Kami ingin BLSM ini menjadi miliki kita bersama sehingga kita berkewajiban untuk bersama-sama berkontribusi dalam mensukseskan kegiatan tersebut”. Kegiatan tersebut ditutup dengan acara buka puasa bersama di UNI Club UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan tersebut juga melibatkan para Volunteer dan peserta undangan yang lain.
Program yang konsen dalam kancah sosial kemasyarakatan tersebut diberi nama “Bungkesmas” (Tabungan Kesehatan Masyarakat). Dalam sambutan pembukaaanya Amelia mengulas sedikit peran dan perkembangan program Bungkesmas yang telah menjadi Masterpiece STF UIN Jakarta. Selain itu hadir pula dalam acara diskusi Sri Hidayati, M.Ed selaku Project Officer Bungkesmas, dalam sambutannya Sri memaparkan perkembangan Bungkesmas mulai dari tahun 2010 sampai Maret 2014. Dalam sambutannya juga, Sri memaparkan, bahwa “Acara diskusi dan sharing ini selain sebagai ajang silaturrahim antar BMT dan Koperasi se-Jabodetabek, acara ini juga akan membentuk kepanitiaan untuk program BLSM (Bungkesmas Learning and Sharing Meeting) yang akan dilakasanakan pada bulan September 2014”.
Antusias dari para peserta rapat dalam mengikuti diskusi begitu ramai, ini karena dalam acara tersebut hadir pula Minako Sakai, PhD Dosen Antropologi (The University of New Wales). Hingga pada sesi Tanya jawab, salah seorang peserta diskusi, Muhktiar, perwakilan dari BMT Muhammadiyah sharing mengenai kemampuanyya dalam membidik BMT yang dia pimpin. Mukhtiar menuturkan bahwa kebanyakan dari nasabah BMT Muhammadiyah adalah para pedagang kecil dan pegawai sipil kampus UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta), itu karena mereka lebih bisa mengelola dan memaksimalkan keuangan mereka.
Belum sampai selesai acara diskusi dan sharing antar lembaga BMT, adzan maghrib telah berkumandang. Acara memang agak sedikit molor, dari agenda awal yang dijadwalkan dimulai 16.00, akhirnya harus diundur sampai jam 16. 45. Hal tersebut karena kondisi hujan yang lebat dan para peserta undangan yang telat hadir. Fokus dalam acara diskusi tersebut adalah mempersiapkan program BLSM (Bungkesmas Sharing and learning Meeting) yang akan dilaksanakan pad bulan September 2014. Sri juga menuturkan “kami ingin acara BLSM nanti tidak hanya dimotori oleh STF UIN Jakarta sebagai inisiator, kami juga ingin mendapatkan masukan dan kontribusi dari para pelaku BMT untuk mensuskseskan kegiatan tersebut”. Selain itu Emi Ilmiah selaku Menager program STF juga menambahkan “Kami ingin BLSM ini menjadi miliki kita bersama sehingga kita berkewajiban untuk bersama-sama berkontribusi dalam mensukseskan kegiatan tersebut”. Kegiatan tersebut ditutup dengan acara buka puasa bersama di UNI Club UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan tersebut juga melibatkan para Volunteer dan peserta undangan yang lain.