Jakarta, 29 Januari 2020 Tim Bungkesmas bersama Takaful keluarga melakukan evaluasi tahunan untuk terciptanya pelayanan terbaik ke seluruh peserta Bungkesmas di Indonesia.
Program Bungkesmas yang sudah dimulai sejak 2010, melalui tahapan ini inisiasi, riset, pilot project dan digulirkan secara masif di tahun 2012, perkembangan program Bungkesmas cukup menggembirakan. Per akhir Desember 2019, tercatat ada 18.256 lebih masyarakat yang notabene berasal dari kalangan ekonomi rendah menjadi penerima manfaat program ini yang tersebar di 12 (Dua Belas) provinsi di Indonesia: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, NTB, Maluku, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Riau..
Keberadaan program Bungkesmas bisa dikatakan sebagai pelengkap program JKN. Karena, berdasarkan riset yang dilakukan, kebanyakan warga miskin yang di-cover JKN, mereka masih tetap membutuhkan uang tunai untuk obat tambahan, ongkos transportasi keluarga yang menjaga, lebih-lebih kebutuhan keluarga yang ditinggalkan karena pengobatan di rumah sakit.Latar belakang inilah yang membuat Bungkesmas ada sampai sekarang.
Program Bungkesmas dijalankan melalui sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Program Bungkesmas sendiri memiliki 2 komponen yaitu tabungan dan produk asuransi murah. Oleh karenanya kami bersinergi dengan perusahaan asuransi untuk mengelola asuransi, dan bekerjasama dengan mitra lokal seperti koperasi, LSM, komunitas, lembaga filantropi lokal dan lainnya sebagai penghubung dengan masyarakat target Bungkesmas yaitu kelas menengah ke bawah dan para pekerja informal. Sasaran tersebut tercapai, terlihat trend 2019 bahwa mayoritas peserta Bungkesmas tahun 2019 berusia 36-45 tahun dengan pekerjaan informal seperti Ibu Rumah Tangga dan Wirswasta. Selain itu, Pada tahun 2019 menangkap fakta menarik terkait kepesertaan Bungkesmas ini. Dari total peserta Bungkesmas sebanyak 3.137 orang, terbanyak diantaranya adalah laki-laki sebanyak 51,1 persen dan 49,9 persen peserta Bungkesmas perempuan. Bahwa Bungkesmas sudah mulai diperhatikan oleh semua masyarakat. Bungkesmas (tabungan kesehatan masyarakat dan asuransi) telah meningkatkan kesadaran masyarakat berpenghasilan rendah yang buruk dan bahwa asuransi kesehatan sangat penting untuk melindungi ekonomi dan hidup mereka.
Sepanjang 2019, total dana santunan program ini mencapai adalah Rp 313.138.000 (276 peserta diberikan santunan), lebih banyak manfaat yang diberikan jika dibandingkan jumlah dari tahun 2017 dan 2018 adalah Rp 166.255.000 dan Rp 205.647.000. Klaim didominasi oleh case rawat inap sebesar 74.3% atau 205 peserta yang dibantukan.
Terima kasih Takaful
Terima kasih Bungkesmas