Bungkesmas Training Relawan

Kantor STF UIN Jakarta, STF News— Divisi Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesmas) Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta menggelar training  program jaminan kesehatan, kecelakaan, dan kematian berbasis tabungan mikro sukarela, Bungkesmas. Training bertujuan meningkatkan pemahaman relawan STF UIN Jakarta yang diharapkan menjadi informan produk Bungkesmas.

Training yang diselenggarakan di Kantor STF UIN Jakarta, Jumat (27/4/2018), menghadirkan dua narasumber, yakni Manajer Program Bungkesmas, Sri Hidayati M.Ed, dan Asisten Program Bungkesmas, Nurma Elitasari SE. Training sendiri diikuti sejumlah sejumlah relawan yang baru bergabung di STF UIN Jakarta.

Dalam paparannya, Sri mengungkapkan, pelatihan bertujuan memberikan pemahaman lebih baik bagi para relawan tentang asuransi berbasis tabungan mikro tersebut. Salah satunya memahami produk Bungkesmas sebagai produk bermanfaat bagi relawan sendiri sebagai dasar sosialisasi produk serupa bagi orang lain.

“Kita harus merasakan manfaat menjadi anggota aktif  Bungkesmas. Bungkesmas sendiri konsepnya bukan jualan asuransi murni, tapi infaq dengan cara mensubsidi orang lain yang sakit. Jika sewaktu-waktu kita sakit, maka kita juga dibantu yang lain. Jadi saling tolong menolong,” tuturnya.

Selain itu, Sri melanjutkan, training juga diperlukan karena produk Bungkesmas menyasar lapisan masyarakat dengan pendapatan ekonomi level menengah ke bawah. Dengan sasaran demikian, maka relawan dituntut mampu menjelaskan produk Bungkesmas.

Bagi sebagian masyarakat yang belum memahami betul manfaat dari Bungkesmas, mengalokasikan dana asuransi Rp 100 ribu sangat berat. “Tetapi, jika penyampaian kita bagus, orang pasti akan tertarik mendengarkan atau langsung mendaftarkan diri (jadi peserta, red.),” tambahnya

Di tepi lain, Nurma menambahkan, relawan merupakan agen kehadiran STF UIN Jakarta maupun Program Bungkesmas di tengah-tengah masyarakat. Training sendiri dilakukan agar mereka memahami produk Bungkesmas dan nilai yang dikandungnya secara lebih baik.

Terlebih, sambungnya, para relawan ini yang diandalkan bisa mensosialisasikan Bungkesmas ke masyarakat. “Jadi kalau ada peserta yang mau daftar, semua anggota internal yang berada di kantor sudah paham apa saja yang perlu dilakukannya temasuk melakukan registrasi online,” ungkapnya.

Bungkesmas sendiri, tambah Elita, merupakan asuransi mikro dengan kepesertaan mudah, tanpa cek medis. Masyarakat bisa mendaftar asal dalam keadaan sehat.

Selain itu, manfaat Bungkesmas sendiri bisa diberikan berupa santunan uang tunai. Sehingga para peserta akan mendapat sejumlah uang tunai setelah terlebih dulu menunjukan bukti rawat inap. “Jadi sifatnya reimburs,” tuturnya.

Kegiatan training berlangsung selama satu hari dan ditutup dengan pemberian donasi pendaftaran gratis Bungkesmas kepada sejumlah pegawai UIN Jakarta. Sumber dondasi didapat dari Charity Fun Run 2018 yang diselenggarakan beberapa waktu sebelumnya.  (Triana/ZM)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *