Sosialisasi Dan Follow Up di LP2M Pare-Pare, KPI Pare-Pare, Bank Sampah Kelurahan Labukkang dan KPI Wajo Dan SidOKrap

 Follow up dan Sosialisasi Bungkesmas di Kota Pare-Pare dan Wajo merupakan sebuah permintaan dari Kualisi Perempuan Indonesia (KPI). Lembaga KPI menjadi gerbang masuknya program Bungkesmas ke daerah tersebut. Tahun yang lalu keberadaan program ini masih dipandang  sebelah mata dan tidak mendapatkan perhatian sama sekali. KPI berusaha untuk merekomendasikan beberapa kelompok dan LKM agar bungkesmas bisa hadir juga dikota Pare dan Wajo. Maka dikenallah YLP2EM, Bank Sampah Kelurahan Labukkang dan Asosiasi Pengusaha Herbal Indonesia (APHI) cabang kabupaten Wajo.

 

Yayasan/Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat (YLP2EM) menjadi target sosialisasi. YLP2EM ini memiliki30 anggota dalam satu kelompok disetiap kelurahan yang disebut dengan kelompok Konstituen. Dari 22 kelompok Konstituen yang ada di lima kecamatan, 3 di antaranya telah mengenal lebih detil program bungkesmas. Mereka mendapatkan informasi lebih lanjut dari Sekcab KPI cabang Pare ibu Ikrana Yusuf. Sekretaris cabang KPI ini telah banyak membantu kami memperkenalkan Bungkesmas kepada masyrakat dan YLP2EM. Akhirnya kunjungan ke dua yang kami lakukan merupakan follow up lebih lanjut untuk YLP2EM dan KPI sebagai calon mitra Bungkesmas di kabupaten Pare-pare.

 

Sosialisasi yang kami lakukan pada beberapa kelompok konstituen dan pengurus Bank Sampah di kecamatan Soreang dan Ujung sangat direspon baik. Setiap kordinator Kelompok Konstituen sangat berharap program bungkesmas ini secepatnya menjalin kemitraan dengan YLP2EM atau KPI pare. “Semua anggota kelompok Konstituen kami akan kami daftarkan di bungkesmas. kami juga berharap bantuannya kepada pihak bungkesmas agar kiranya menunjuk satu pengelola di Pare sebagai tempat kami mendaftar”, Sambut Hj.Darti sebagi Kordinator Kelompok Konstituen. Respon positif ini diperkuat oleh pernyataan Ibu Dewi Nova selaku Kanit PPA Polres Pare yang sangat mendukung juga program ini bagi kaum perempuan di kabupaten Pare. Dalam diskusinya, peserta sosialisasi sudah banyak faham dengan program bungkesmas sehingga kehadiran kami hanya menjadi sebuah wujud kepastian saja.

 

Dari hasil diskusi panjang dengan pihak YLP2EM yang didampingi oleh Ibu Ikrana Yusuf dan Ibu jumriani siap untuk menjadi mitra Bungkesmas. Namun pendaftar bungkesmas sementara ditangguhkan dahulu ke LSM Pattiro Jeka. Hal ini dilakukan karena MOU akan dilangsungkan pada saat setelah Lounching Si Bungkesmas. “kami sepakat akan menjalin kemitraan dengan pihak STF UIN Jakarta pada saat setelah Lounching Si Bungkesmas. Alasannya adalah saat ini kami cukup memiliki jadwal yang banyak untuk aktivitas program yang baru kami kerjakan. Kami juga mau Bungkesmas mulai kami kelola dengan menggunakan langsung Si Bungkesmas agar kami lebih mudah menjalankannya di masyarakat”, ungkap Dir. YLP2EM (Pak Ibrahim). dari keputusan ini sehingga dapat disimpulkan bahwa YLP2EM akan menjadi provider bungkesmas untuk kabupaten Pare-Pare. Adapun lembaga/LKM/Bank Sampah menjadi bagian dari kelompok kecil mitra YLP2EM untuk program Bungkesmas.

 

Untuk Wilayah Wajo dan Kabupaten Sidrap, kami belum menemukan solusi terbaik untuk pengembangan Bungkesmas di sana. Karena pada saat ini kami belum menemukan lembaga/Instansi yang tepat dan mau bergabung dengan program bungkesmas. langkah yang kami tempuh sementara waktu adalah dengan melakukan asistensi kepada kenalan dan rekan KPI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *