Bungkesmas tak henti-hentinya berinovasi melihat kebutuhan masyarakat terhadap proteksi kesahatan murah. Inovasi hadir dari sosialisasi, sharing, diskusi bahkan rapat internal Bungkesmas.
25-26 Januari 2018 Bungkesmas memberikan pemaparan pada Rapat Tahunan Social Trust Fund UIN Jakarta sekaligus evaluasi program. Pada tahun 2017 peserta berjumlah 2947 Peserta kenaikan peserta Ini dua kali lipat dari tahun 2016. Dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Dan jika diakumulasikan dari Bungkesmas berdiri tahun 2010-2011 total peserta sudah mencapai 12.000an. Indikator yang membuat peserta naik :
A. Respon yang cepat dalam proses pendaftaran dan klaim
Berbicara mengenai produk asuransi respon yang cepat sangat dibutuhkan, 24 Jam waktu harus disediakan jika provider/mitra ada kendala baik saat melakukan pendaftaran dan klaim maupun diluar provider yang ingin mengetahui Bungkesmas. Belum lagi penggunaaan aplikasi Si-Bungkesmas yang baru dirilis bulan Agustus 2017 masih menyisakan sedikit kendala salah satunya jika server utama yang mebuat seluruh jaringan provider/mitra dan STF tidak terkoneksi atau lambat dalam memprosessnya.
B. Kemudahan dalam melakukan pendaftaran dan klaim
Sejak adanya sistem Bungkesmas memudahkan provider/mitra dalam melakukan pendaftaran dan klaim secara online hanya dengan mengupload foto yang dibutuhkan semua sudah masuk dalam sistem. Jadi provider/mitra tak perlu lagi merekap satu per satu dalam bentuk excel semua sudah otomatis masuk ke dalam sistem. Jika terjadi kehilangan dokumen tak perlu repot untuk membuat kembali hanya mencari nama peserta di sistem semua data bisa di download. Hal ini yang dilirik oleh KSP-KSP Se-Sulawesi Tengah dimana ada 27 KSP dengan masing-masing anggotanya hampir lebih dari 1500 anggota.
C. Adanya Training dan Reward untuk Mitra
Pertemuan antara provider/mitra baik pada training dan sosialisasi menambah pengetahuan baru sekaligus semangat baru yang berdampak kenaikan peserta. Belum lagi adanya reward berupa Edu Trip ke Singapura. Provider/mitra yang diberangkatkan adalah mereka yang mampu mencapai lebih 500 peserta dalam kurun waktu 3-4 bulan. Memang tidak semua mampu namun hal ini yang meningkatkan kepesertaan.
Lembaga-lembaga yang menjadi mitra Bungkesmas merasa terbantu dengan program ini karena melengkapi program yang sudah ada di lembaga masing-masing. Dan keberhasilan program Bungkesmas yang dijalankan oleh Lembaga membentuk Word Of Mouth di wilayah masing-masing dan ini membantu Bungkesmas menjaring kerjasama ke banyak mitra. Seperti yang diungkapkan oleh mitra baru bungkesmas KSP Gotong Royong Pak Made Suana “Pokoknya gak rugi masuk bungkesmas semua di untungkan” KSP Gotong Royong bergabung Bungkesmas sejak Desember 2017 melihat kesuksesan dari KSP Budi Luhur Sulawesi Tengah. Dan berlanjut lembaga baru lain bergabung seperti dari Aceh yaitu Natural Aceh.
Selain itu Bungkesmas juga pada tahun 2017 ini telah memberikan santunan kepada 150 peserta dengan berbagai bentuk santunan. Dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Mayoritas pengaju klaim adalah peserta dengan case rawat inap sebesar 70% dilanjut pembedahan/operasi 21% dan meninggal dunia 8%. Santunan yang sudah diberikan pada tahun 2017 sebesar Rp 166.225.000,-. Bungkesmas Menenagkan Hati Lebih Mandiri