Monitoring dan Evaluasi Bungkesmas Ke Sulawesi Selatan

Tim Bungkesmas telah melakukan monitoring dan evaluasi ke empat mitra yang ada di wilayah Sulawesi Selatan, pada tanggal 18 dan 19 September. Empat mitra tersebut antara lain yaitu BMT Sinergi Karya, BMT Insan Mandiri, Lembar Sipil, dan Serikat Perempuan Salassae.

Di tanggal 18 September 2019, Tim Bungkesmas telah melakukan kunjungan ke pegiat pertanian alami di di Desa Salassae, Kab. Bulukumba Sulawesi Selatan bersama dengan mitra Bungkesmas Serikat Perempuan Salassae dan Lembar Sipil. Pertemuan ini membahas tentang kelanjutan kerjasama dan memperkuat Bungkesmas serta pemberdayaan masyarakat di wilayah setempat.

Kemudian pada tanggal 19 September 2019, Tim Bungkesmas bertemu dengan ibu Hj. Jumawati dari BMT Sinergi karya, Sudiang Makassar. Ibu Wati masih sangat semangat untuk menjalankan Bungkesmas. Dalam pertemuan ini tim dan mitra membahas tentang kerjasama Bungkesmas dengan pesantren Ummul Mukminin yang menjalankan Bank Wakaf Mikro. BWM membentuk kelompok usaha mikro pesantren Indonesia (Kumpi), yaitu kelompok-kelompok pelaku usaha di sekitar pesantren dengan sistem tanggung renteng. Bu Wati sebagai jalan pembuka untuk Bungkesmas yang akan menghubungkan dengan pihak pesantren, jika sudah ada lampu hijau Tim Bungkesmaslah yang akan menindaklajuti rencana kerjasama ini.

Di hari yang sama, Tim Bungkesmas juga berkunjung ke BMT Insan Mandiri. Tim bertemu dengan Bapak Jamil dan isterinya yang mengelola BMT. Hasil dari pertemuan ini yaitu Pak Jamil membutuhkan partner kerja untuk pengembangan Bungkesmas di wilayahnya. Kondisi BMT yang naik turun, ditinggalkan pegawai membuat beban kerja pengelolaan BMT tertumpu pada Pak Jamil. Namun semangat mengembangkan Bungkesmas masih tinggi. Pak Jamil saat ini sudah diangkat menjadi dosen di UNM bermaksud merekrut mahasiswa-mahasiswanya menjadi volunteer untuk membantu mengenalkan Bungkesmas di masyarakat.

Bungkesmas merupakan program advokasi di bidang pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan STF UIN Jakarta guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menabung untuk kesehatan. Program ini didesain dengan memadukan unsur tabungan dan asuransi murah dalam satu paket produk. Dalam menjalankan program ini STF UIN Jakarta bekerjasama dengan LKM (Lembaga Keuangan Mikro) seperti Koperasi, BMT, serta komunitas yang dipercaya Masyarakat. Sementara itu, dalam pengelolaan dana asuransi, STF bekerjasama dengan perusahaan asuransi yang kredible yaitu Zurich dan Takaful.

Melalui program ini masyarakat miskin diajarkan untuk menyisihkan pendapatan sebagai cadangan jika sewaktu-waktu mengalami musibah, sakit, atau kecelekaan. Cadangan tabungan ini penting, agar mereka tak perlu menjual aset ekonomi karena musibah yang dialami.

Bungkesmas menenangkan hati lebih mandiri. Informasi pendaftaran dapat menghubungi 0877-7713-8393

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *