Warga Desa Kiarapandak Dapatkan Pelatihan Managemen Keuangan

Bogor, STF News —- Safari pelatihan yang diadakan STF UIN Jakarta di desa tertinggal sudah memasuki kelompok yang kelima. Program ini merupakan kolaborasi antara tim Bungkesmas dengan mahasiswa bersamaan adanya kegiatan KKN 2018.

Kelompok kelima yang berhasil mendapatkan pelatihan managemen keuangan keluarga adalah KKN Aurora yang terletak di Desa Kiarapandak Kecamatan Sukajaya Bogor. Tim Bungkesmas pun harus melewati 70 km untuk sampai di lokasi. Pelatihan berlangsung pada hari Sabtu, 4 Agustus 2018.

Salah satu mahasiswa KKN Aurora Farhani Fajria Safitri mengatakan Desa Kiarapandak merupakan desa yang sangat tertinggal di kawasan kab Bogor. Selain itu, dilihat dari kondisi jalan tidak begitu bagus ditambah jauhnya jarak membuat masyarakat tersebut kurang dalam pelatihan seperti managemen keuangan keluarga.

Mewakili kelompok KKN, Fajria mengucapkan terima kasih kepada tim Bungkesmas karena sudah memilih kelompoknya dan memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar. Lalu, dengan adanya pelatihan ini menurutnya ibu-ibu sangat terbantu untuk menangani masalah memanagemen keuangan keluarga.

“Program STF yaitu Bungkesmas sangat memotivasi peserta agar memiliki tabungan kesehatan, menabung itu tidak harus sekaligus uang banyak tapi istiqomahnya,” ungkapnya.

Manager Bungkesmas Sri Hidayati M.Ed mengatakan kegiatan ini merupakan kontribusi nyata yang ingin diberikan STF kepada mahasiswa sekaligus masyarakat yang tinggal di desa tertinggal. Selain itu, kegiatan ini upaya tim Bungkesmas mengenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai managemen keuangan keluarga.

Harapan dari kita, tambah Sri Hidayati, masyarakat memahami betul arti dari keuangan itu. Keuangan adalah keinginan/ cita-cita keuangan yang diharapkan tercapai dan menjadi suatu kenyataan dan dibuat berdasarkan kebutuhan masa depan.

“Dan keuangan itu memiliki tujuan seperti halnya untuk simpanan keperluan kesehatan, tercapainya cita-cita semisal umroh dalam jangka waktu 5 tahun,” ujarnya.

 

 

Sri mengungkapkan, selepas pelatihan selesai ada beberapa ibu-ibu yang menanyakan menganai program Bungkesmas. Ragam pertanyaan pun dijawab membuat masyarakat lebih antusias mendengar penjelasannya. “Sangat senang melihat ibu-ibu antusias nanya-nanya Bungkesmas,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *