Sosialisasi di Kabupaten Majene Dan Mamuju Tengah

Kabupaten Majene adalah daerah yang secara geografis merupakan wilayah pesisir yang terpampang luas dan memanjang. Penduduk yang mayoritas telah menempuh pendidikan sehingga dijuluki sebagai daerah terdidik di provinsi Sulawesi Barat. Perjalanan ke Majene memakan waktu 9 jam perjalanan dengan kecepatan 120 km/jam dari kota Makassar. Sepanjang jalan perjalanan tertata dengan baik beberapa pedagang, rumah makan khas, dan varian cendramata khas kabupaten Majene.

 

Perjalanan di awal siang hari dari  Kota Makassar mengantarkan kami sampai di kecamatan Ulumanda Desa Salutambung pada pukul 21.00 WITA. kami telah lama dinanti oleh pak Ikhsan, Tokoh Masyarakat sekaligus sebagai Fasilitator kecamatan dan NGO kabupaten Majene. Program bungkesmas ini sudah lama pak ikhsan ketahui sejak kunjungan perdana bungkesmas pada bulan maret kemarin. Kunjungan kami diterima dengan baik di kediaman pak Ikhsan di desa Saluttambung Ulumanda. Diskusi yang berlanjut sampai pertengahan malam sengaja kami paksakan untuk memantapkan materi bungkesmas kepada pak Ikhsan dan mengatur jadwal sosialisasi dua hari ke depan. Ternyata pak ikhsan telah menyampaikan program bungkesmas kepada masyarakat, BKAD, UPK dan beberapa kepala desa di kecamatan Ulumanda. Beliau juga telah menyampaikan kedatangan kami di kabupaten Majene. sosialisasi dilakukan lebih dini oleh pak ikhsan karena beberapa target sosialisasi tidak memiliki waktu yang pas saat kedatangan kami di kabupaten majene.

 

Seusai melepas penat separuh malam di penginapan kec. Malunda, kami bergegas kembali untuk menuntaskan jadwal sosialisasi. Hari ini kami diterima oleh aparat pemerintah desa Salutambung, Badan Kordinasi Antar Desa (BKAD), Forum Jaringan Nelayan Majene, Ibu Bidan Puskesmas Ulumanda dan Tokoh Masyarakat. Kehadiran kami memang dipersiapkan oleh pak Ikhsan 3 hari sebelum kedatangan kami. Tetapi satu dan lain hal yang menghalang sehingga tidak tepat pada waktu yang telah disepakati. Sosialisasi diawali oleh sambutan hangat dari pak Ikhsan dan sedikit memberikan gambaran tentang progress Bungkesmas. beliau juga memaparkan sedikit gambaran akan pentingnya sebuah cadangan atau tabungan sebagai bekal persiapan masa depan. Kami (Field Officer) melanjutkan sosialisasi program bungkesmas kepada peserta dengan sedikit penekanan materi pada manfaat asuransi jiwa dan kesehatan. Kami menyampaikan manfaat program bungkesmas sesuai dengan kondisi wilayah. “Program Bungkesmas adalah program yang belum pernah ada sebelumnya pada catatan kehidupan bapak-bapak sekalian. Dimana program ini sangat murah dan bisa diakses langsung sampai pada kalangan akar rumput/masyarakat bawah. Program ini sangat pas sekali bagi para Nelayan dan buruh yang ada di Mejene. Santunan kecelakaan karena meninggal dunia yang cukup besar nilainya akan bisa dirasakan oleh masyarakat nelayan kita. Masyarakat yang tenggelam pada saat bertarung dilaut mencari nafkah kehidupan kami anggap itu adalah sebuah kecelakaan juga. Apatah lagi masyarakat pesisir yang rentang dengan tingkat kesakitan yang tinggi sangat tepat untuk membantu mereka keluar dari tekanan-tekanan seperti ini. Kami kira Keberpihakan Forum Jaringan Nelayan kabupaten Majene saat ini memperjuangkan masyarakat Nelayan bisa ambil bagian dari pelaksanaan program Bungkesmas ini pak. Di sisi lain pak desa juga sudah semestinya  mampu membuka ruang perhatian kepada seluruh masyarakatnya melalui program Tabungan Kesehatan Masyarakat ini. Kader posyandu, buruh perusahaan, PKK, SPP dan kelompok masyrakat lainnya sudah semestinya mereka mendapatkan proteksi dari pemerintah desa maupun kecamatan. Kami yakin dan percaya jika hal ini sebisa mungkin dilakukan pasti akan lahir sebuah kemajuan dan Animo kepercayaan masyarakat  kepada pemerintah akan begitu kuat kepada bapak bapak sekalian”, Ungkapku

 

Berpijak dari pemaparan materi tersebut, pak Desa Salutambung menanggapi program bungkesmas ini sangat baik dan sangat cocok di masyarakat. Tapi untuk menjadi penyelenggara tabungan kesehatan masyakat saat ini beliau masih mencari yang tepat. “Andaikan Unit Pengelola Kegiatan saat ini telah rampung melakukan MAD dan membentuk kepengurusan baru maka kami akan mendorong program ini ke UPK Ulumanda. Rekomendasi pelaksana program ini ke BUMDes juga belum bisa kami paksakan karena saat ini BUMDes belum bisa aktif seperti BUMDes lainnya. Kami butuh bantuan pak Ikhsan untuk membantu mencari Calon Provider Bungkesmas di Majene karena program ini sangat baik dan membantu. Kami ingin mendaftarkan aparat pemerintah desa, kader posyandu dan PKK untuk bergabung di Program ini namun kita mesti ada sosialisasi dahulu di kantor desa dan UPK. Yang paling utama ada lembaga yang siap menjadi pelaksana ketika ada pendaftar. Kami juga meminta kepada pihak Bungkesmas Jakarta untuk berkunjung kembali pada bulan mei untuk sosialisasi ke masyrakat pesisir secara massal”, tegasnya berharap. Lain hal dengan Ketua Forum Jaringan Nelayan yang akan siap membantu sosialisasi kepada element pesisir jika diagendakan. “kami juga akan menawarkan program ini kepada kelompok dan koperasi nelayan untuk dikelola”, harapnya.

 

Sesuai jadwal Bapak Muhammad nadir, kami melanjutkan perjalanan ke kabupaten Mamuju Tengah kecamatan Budong-Budong. Kami singgah di kota kecamatan untuk sosialisasi ke Pesantren Al-Chaeriyah Ma’arif sekaligus melepas lelah di sana. Kami diterima oleh kepala Pembina Pondokan oleh Ust. Irsan. Seperti biasa kami menyampaikan program ini dengan menitip beratkan kebutuhan program ke Yayasan Al-chaeriyah. Program yang sangat pas bagi kawan-kawan yang ada dipesantren. Tabungan Kesehatan bungkesmas akan jauh lebih baik jika dikelola oleh Koperasi yang ada di pesantren. “ Program bungkesmas ini sangat menarik dan sangat membantu, dengan premi yang sangat murah dan cara pendaftaran sangat bisa dijangkau. Kami kira ini adalah sebuah wahana baru dipesantren jika pihak yayasan berkenan bermitra dengan Bungkesmas. Beda halnya dengan sebuah asuransi yang menipu kami dan beberapa kawan-kawan di pesantren ini seminggu yang lalu. dia datang membawa impian yang cukup Wah, dan pada akhirnya menghilang begitu saja. Uang senilai 1,2 juta per orang itu hangus diterpa penipu. Semoga program bungkesmas ini tidak seperti itu”, Ungkap Pak Irsan. Kami menanggapi dengan sikap prihatin dan apresiatif terhadapa semangatnya untuk menaruh kepercayaan kepada Bungkesmas. “program bungkesmas ini adalah program yang mendapatkan pengawasan langsung dari Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melakukan aktivitasnya. Kemudian kami juga datang bermitra tidak melalui perorangan tetapi lembaga/LKM atau Koperasi yang jelas badan hukumnya pak. Kami sangat tidak menginginkan program ini dicederai oleh oknum yang tidak anda dan masyarakat percayai. Pada setiap kunjungan kami, kami sangat berhati-hati untuk menjalin kemitraan dengan setiap lembaga. Maka dari itu, kami biasanya meminta rekomendasi dari tokoh masyarakat atau jaringan yang begitu kuat kami kenal. Premi yang kami tetapkan dibungkesmas juga hanya 100 ribu per tahun dan hal akan menjadi dasar awal untuk kami melakukan tindakan yang salah”, terangku. Melalui penjelasan tersebut, kami melihat ada mimic yang berubah dan suasana menjadi terkendali. Pak Irsan dan Azis menanyakan langsung tempat untuk mendaftar sementara. Mereka juga kan siap membantu mensosialisasikan bungkesmas kepada rekan pendidik di yayasan dan masyarakat sekitar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *