Sasaran sosialisasi Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesmas) lainnya adalah Koperasi Wanita Pasir Putih (Rumah Bendahara) desa Garassikang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto. Lokasi kegiatan diadalan di Sekretariat Kopwan Pasir Putih. tempat ini berada di daerah pesisir pantai kurang lebih 20 km dari jalan poros provinsi Sulawesi Selatan ke sebelah barat kabupaten Jeneponto. Desa Garassikang adalah daerah pesisir yang dikenal dengan wilayah petani rumput laut dan hasil laut seperti budidaya tambak ikan laut.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 25 maret 2016 ini dihadiri oleh anggota koperasi wanita pasir putih dan perangkat desa Garassikang. Sosialisasi dimulai dengan perkenalan oleh Staf Lapangan Bungkesmas (Hamka) sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan Tim Bungkesmas dan AKUEP (Asosiasi Kelompok Usaha Ekonomi Usaha Produktif). Kepala Desa Garassikang memberikan sedikit gambaran dan sekaligus memperkenalkan desanya secara umum seperti apa perwajahan desa Garassikang. Materi Sosialisasi Bungkesmas kali ini dibawakan oleh Haerullah Lodjie dengan metode dan gaya bahasa campuran Makassar untuk lebih meyakinkan kepada para peserta sosialisasi.
Sosialisasi di desa Garassikang memakan waktu durasi kurang lebih 2 (dua) jam dengan tahapan materi dan diskusi seperti biasanya. Peserta pada pertemuan kali ini sebanyak 30 (tiga Puluh) orang yang diwarnai oleh peserta dari kalangan perempuan. Meski hanya dilaksanakan di kolom rumah bendahara koperasi wanita Pasir Putih namun tidak menyurutkan para peserta untuk aktif pada kegiatan sosialisasi Bungkesmas. Keaktifan itu ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat sesi Tanya jawab yang di awali oleh pak Desa Garassikang. “sebenarnya dengan manfaat jaminan yang begitu banyak, siapakah sebenarnya yang memberikan jaminan kesehatan ini kepada masyarakat?. Apakah jaminan tersebut diperoleh dari tabungan masyarakat sendiri untuk pertanggungan dan kecelakaannya?”, Tukas pertanyaan Pak Desa. Salah satu warga angkat bicara menyambung pertanyaan pak Desa,”kenapa jamina kesehatan Bungkesmas hanya bisa diakses oleh umur 17 – 64 tahun sedangkan di Garassikang masih banyak warga yang bekerja di atas 64 tahun?”. Beberapa pertanyaan yang masuk, Haerullah Lodjie dengan gaya khas Makassarnya pun memberikan jawaban sesuai dengan aturan main Bungkesmas. Bendahara dan ketua Kopwan Pasir Putih menyarankan untuk system tabungan boleh diakses oleh orang dewasa dan anak-anak sebagai acuan pendidikan extra kepada anak didik. Sebagai Tim Bungkesmas kami hanya mengatakan “Iya” sebagai respon baik untuk menampung seluruh usulan yang masuk demi tercapainya Tujuan Bungkesmas.
Hampir tidak ada kendala dalam pelaksanaan sosialisasi program Bungkesmas di Desa Garassikang, mulai dari kepesertaan, materi sosialisasi dan kegiatan fasilitas lain yang sangat up to date dalam mendukung kegiatan tersebut. Respon masyarakat dan pemerintah desa pun sangat bernilai emosional tergambar dalam diskusi panjang setelah kegiatan sosialisasi selesai.