SOSIALISASI/TRAINIANG BUNGKESMAS DI DESA BONTOMANAI, KECAMATAN BANGKALA, KABUPATEN JENEPONTO

Sosialisasi Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesmas) dilaksanakan di kantor Desa Bontomanai, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Desa tersebut merupakan wilayah Kelompok Tani Organik yang berjarak sekitar 30 km dari Ibu kota Kabupaten Jeneponto (Bontosunggu). Kelompok Tani yang dirintis oleh para remaja dan pelajar Desa Bontomanai ditopang oleh keadaan tanah yang sangat strategis untuk pertanian dan diapit oleh bantaran sungai. Mata pencaharian warga yang tertinggi di Desa Bontomanai adalah Petani dan sebagian yang lain sebagai pedagang hasil panen para petani. Namun sayangnya, perputaran perekonomian masyarakat di desa tersebut tidak tersentuh oleh sebuah LKM atau sejenisnya.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2016 ini dihadiri oleh anggota kelompok Tani Organik, Aparat Pemerintah Desa Bontomanai, Ketua BPD dan tokoh masyarakat.  Sosialiasi dimulai dengan panduan sekaligus perkenalan oleh Ketua Kelompok Tani Organik (Herman), kemudian dilanjutkan dengan pengantar oleh Sekretaris Desa Bontomanai (Pak Bustam). Materi kali ini tidak dipresentasekan oleh pemateri sebelumnya karena secara mendadak pada tanggal 15, Pak Haerullah Lodjie (pemateri Bungkesmas) mendapatkan agenda penting di tiga Kabupaten di Sulawesi Selatan. Tanpa mengurangi semangat sosialisasi Bungkesmas, maka Field Officer memberikan materi langsung di hadapan para peserta sosialisasi dengan metode dan cara yang sama.
Sosialisasi yang berlangsung sekitar kurang lebih satu jam membuat peserta semakin penasaran dan ingin tahu tentang Bungkesmas. Akhirnya Pak Dusun Pameka melemparkan pertanyaan pada sesi diskusi, “Seberapa lama jaminan (Asuransi) Bungkesmas berlangsung dan siapa yang akan mengelola tabungan warga yang terkumpul nantinya?”. Pertanyaan berlanjut, “Bagaimana dengan persyaratan pendaftar Jaminan Kesehatan Bungkesmas yang memiliki dua sampai tiga istri, apakah masih tetap mendaptkan diskon preminya”? Kadus Kalappoka. Dari dua sampel pertanyaan yang ada peserta sangat memperhatikan dengan seksama tentang peran dan manfaat Bungkesmas bagi masyarakat dan kelompok. Bahkan sampai pada tahapan pemahaman yang jelas peserta lebih menganggap penting Bungkesmas daripada Jaminan BPJS. Salah satu peserta menyampaikan apakah jaminan BPJS akan dibatalkan jika kita mengakses jaminan asuransi kesehatan di Bungkesmas?. Tak mau kalah dengan serangan pertanyaan peserta dengan semangat kami buka kembali materi melalui proyektor untuk menenangkan hati peserta melalui pertanyaan-pertanyaannya.
Adapun beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi adalah ada salah satu warga desa Bontomanai yang meninggal dunia ketika acara diadakan. Dan karena rumah duka berada tepat di samping kantor desa, sebagian undangan meluangkan waktu untuk melayat termasuk bapak kepala desa Bontomanai. Kendala selanjutnya adalah target sasaran anggota kelompok Tani Organik bertahap berdatangan ke tempat kegiatan karena sebahagian harus menyelesaikan tugas di sekolah dan Puskesmas. Untuk mengatasi hal tersebut maka kami membuka ruang sesi diskusi santai pada saat setelah shalat jum’at sekaligus membahas lebih teknis peran BUMDES bersama Sekdes dan Ketua Kelompok Tani Organik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *