Sosialisasi Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesmas) kali ini dilaksanakan pada wilayah utara Kabupaten Jeneponto. Daerah yang memiliki pesona alam hijau alami dengan hamparan tanaman dan pepohonan rindang ditambah dengan hamparan kopi disetiap sudut alam. Desa Tompo Bulu Kecamatan Rumbia ini menyimpan banyak asset daerah dari segi pertumbuhan pertanian dan sayur sayuran sebagai mata pencaharian pokok warga Rumbia. Kendati demikian beberapa tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dan kaum hawa bersatu dalam membangun desa mereka. Hal itu ditandai dengan lahirnya beberapa kelompok dan koperasi yang bergerak dalam menopang pergerakan ekonomi di wilayah tersebut. Salah satu di antaranya adalah Koperasi Wanita Tani Desa Tompo Bulu yang telah berdiri kurang lebih delapan tahun dengan misi mendorong pertumbuhan ekonomi di desa dan kemajuan kemandirian kaum perempuan di desa tersebut. Berpijak dari hal tersebut, maka kami memandang bahwa Koperasi Wanita Tani Desa Tompo Bulu adalah Lembaga Keuangan Ekonomi Mikro yang pantas untuk mengetahui dan menjalankan program Bungkesmas.
Kegiatan sosialisasi Tabungan Kesehatan Masyarakat dilaksanakan tepat pada pukul 14.30 WITA dikediaman ketua Koperasi Wanita Tani Desa Tompo Bulu yang dihadiri oleh kurang lebih 19 peserta. Sosialisasi dimulai dengan sapaan hangat oleh Staf lapangan Bungkesmas Sulawesi Selatan oleh Saudara Hamka kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Pak Haerullah Lodjie. “Bungkesmas adalah program pemberdayaan yang didesign dalam bentuk tabungan dan jaminan kesehatan, jiwa dan kecelakaan. Peran Bungkesmas diperuntukkan kepada pengembangan Lembaga Keuangan Ekonomi Mikro seperti koperasi dan kelompok pelaku ekonomi kecil menengah. Sasarannya adalah pada pekerja informal yang mana ketika sakit atau tidak bekerja maka mereka tidak mendapatkan pendapatan atau penghasilan. Program Bungkesmas adalah sedekah Nasional atau kegiatan tolong menolong dalam kesehatan di seluruh Indonesia”, Paparnya Pak Oji. Pada pertemuan tersebut peserta begitu sangat antusias mengikuti materi sosialisasi dengan menyampaikan beberapa pertanyaan berkarakter. “Mengapa pihak Bungkesmas tidak bekerja sama dengan pihak Bank agar program Bungkesmas bisa lebih terjamin keabsahannya di mata masyarakat. Selain itu, bagaimana proses tabungan itu dikjlakukan, apakah uang tabungan bisa disimpan di Kantor Bank?” Tanya Bidan Elli.
Untuk mengimbangi pertanyaan yang cukup kritik tersebut pak Haerullah Lodjie menarik gambaran bahwa program Bungkesmas ini adalah program untuk kita semua. Program Bungkesmas bukan diperuntukkan untuk pengembangan pihak Bank tetapi lebih kepada pengembangan Koperasi dan Lembaga Keuangan Ekonomi Mikro yang ada di seluruh Indonesia. Manfaatnya adalah koperasi memiliki peluang untuk penambahan keanggotaan dan bisa memberikan jaminan kesehatan kepada anggotanya.