Kunjungan Ke Koperasi/ Lembaga Keuangan di Maluku

Kegiatan kunjungan ke koperasi/lembaga keuangan merupakan follow up dari kegiatan coordination meeting. Kunjungan tersebut diwakilkan oleh filed officer Bungkesmas yaitu Stefanus Willem Kastanja. Laporan hasil kunjungan tersebut cukup menggembirakan bagi tim Bungkemas karena sebagian besar peserta yang hadir pada kegiatan coordination meeting cukup antusias dengan program Bungkesmas dan pada saat kunjungan dilakukan mereka segera bergabung dengan program Bungkesmas. Lembaga keuangan yang cukup antusaias utamanya adalah UPK (Unit Pengelola Kegiatan) PNPM Mandiri pedesaan.
Dalam kegiatan kunjungan tersebut, selain untuk memfasilitasi dokumen kerjasama, field officer Bungkesmas juga langsung melakukan training teknis mengenai SOP menjalankan program Bungkesmas. Yang paling ditekankan adalah terkait tata cara pendaftaran dan klaim asuransinya serta tata cara pengisian formulir pendaftaran, prosedur klaim dan rekapitulasi data. Mengingat medan Maluku Tengah terpisahkan oleh pulau dan jarak yang berjauhan, maka kunjungan ke lembaga keuangan dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain:
1) Kunjungan tahap 1, tanggal 20-25 April 2015
Kunjungan tahap pertama dilakukan oleh field officer dengan mengunjungi beberapa lembaga keuangan mikro yang berbadan hukum koperasi dan juga UPK. Lembaga-lembaga tersebut terletak di beberapa kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Maluku Tengah, antara lain:
a) KUD Unatisa, Desa Allang Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah
b) KUD Uspek, Desa Uraur, Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
c) UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat
d) UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kairatu Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat
e) UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, kelima lembaga diatas telah sepakat dan menandatangai perjanjian kerjasama menjalankan program Bungkesmas di lembaganya.
2) Kunjungan tahap 2, pada tanggal 27 April-02 Mei 2015
Pada kunjungan di Minggu ke IV Bulan April 2015 tersebut masih terkait dengan memfasilitasi dokumen perjanjian kerja sama antara KUD/UPK/BMT/CU dengan STF UIN Jakarta untuk menjalankan program Bungkesmas serta melakukan sosialisasi bungkesmas dan memberikan training teknis SOP Bungkesmas bagi pengurus KUD maupun UPK. Kunjungan tersebut dilakukan ke beberapa lembaga di Kecamatan Kairatu Barat, Leihitu dan Seputaran Wilayah Kota Ambon. Lembaga-lembaga tersebut antaralain:
a) KUD Super, Desa Liliboi,Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah
b) UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat
c) UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Kesemua lembaga di atas telah bersedia untuk melakukan kerjasama menjalankan program Bungkesmas.
3) Kunjungan tahap ke-3, pada tanggal 04-09 Mei 2015
Kunjungan untuk tahap ke-3 tersebut difokuskan di pulau Saparua di Kecamatan Saparua. Perjalanan ke Saparua dilakukan melalui perjalanan laut dengan menggunakan kapal cepat melalui pelabuhan penyebrangan di Tulehu. Selama berada di Kecamatan Saparua, kegiatan utama yang dilakukan adalah melakukan follow up dokumen perjanjian kerja sama untuk KUD Tumawa desa Haria dan KUD Waituak Desa Booi serta melakukan identifikasi sekaligus sosialisasi bagi koperasi/lembaga keuangan mikro lainnya yang berminat untuk bergabung sekaligus menfasilitasi dokumen perjanjian kerjasamanya.
Lembaga-lembaga yang dikunjungi antara lain:
a) KUD Tumawa,Desa Haria Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah
b) KUD Waituak, Desa Booi Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah
c) Koperasi Wanita WALANG SEJAHTERA, Desa Ihamahu, Kabupaten Maluku Tengah
d) UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah
4) Kunjungan tahap ke-4, pada tanggal 11-16 Mei 2016
Kunjungan tahap ke-4 difokuskan di Kecamatan Amahai,Kecamatan Seram Utara Barat,Kota Ambon,Kecamatan Salahutu,Leihitu dan Kecamatan Saparua. Perjalanan menuju kecamatan Amahai dan Seram Utara Barat, kendaraan laut yang digunakan adalah Kapal Feri yang dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan roda dua (Sewa), dimana waktu tempuh yang dijalani adalah 5 jam perjalanan dari Pelabuhan Desa Liang kecamatan Salahutu menuju kota Amahai, sedangkan dari kota Amahai menuju Kecamatan Seram Utara Barat menempuh waktu perjalanan 3 Jam perjalanan menggunakan kendaraan roda dua (sewa). Selama berada di Kecamatan Amahai, kegiatan utama yang dilakukan adalah melakukan follow up dokumen perjanjian kerja sama untuk KUD Marasune sekaligus mendistribusi undangan kegiatan training bungkesmas. Untuk Kecamatan Seram Utara Barat, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan identifikasi koperasi/lembaga keuangan mikro lainnya untuk bergabung dalam menjalankan program bungkesmas serta mendistribusikan undangan kegiatan training Bungkesmas. Untuk Kecamatan Leihitu, Kota Ambon, dan Kecamatan Saparua kegiatan yang dilakukan adalah mendistribusi undangan kegiatan training bungkesmas.
Hasil keseluruhan kunjungan ke lembaga keuangan baik koperasi dan UPK, lembaga yang telah menandatangani kerjasama menjalankan program Bungkesmas antaralain:
1.   KUD Unatisa, Desa Allang Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah
2.   KUD Uspek, Desa Uraur, Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
3.   UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat
4.   UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kairatu Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat
5.   UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah
6.   KUD Super, Desa Liliboi, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah
7.   UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat
8.   UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah
9.   KUD Tumawa, Desa Haria Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah
10. KUD Waituak, Desa Booi Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah
11. Koperasi Wanita WALANG SEJAHTERA, Desa Ihamahu, Kabupaten Maluku Tengah
12. UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah
13. KUD Kakerisa, Desa Abubu Kecamatan Nusa Laut, Kabupaten Maluku Tengah
14. Kopwan Aranima, Desa Pasanea, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah
15. Lembaga GPM Labuaan, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah
16. KUD Pelita Makmur, Desa Seith Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah
17. BMT Al-Ittihad, Kota Ambon
Dari keseluruhan hasil kunjungan tersebut  ada beberapa masukan yang disampaikan oleh berbagai lembaga di atas bagi pelaksanaan program Bungkesmas, antara lain:
  1. Perlu dibuatkan aplikasi tabungan online untuk menginput data setoran nasabah yang terakses langsung dengan internet.
  2. Perlu pendampingan rutin yang dilakukan tim Bungkesmas kepada pengurus KUD/UPK
  3. Perlu ada media sosialisasi berupa Banner yang berisi tentang segala informasi tentang Bungkesmas.
  4. Perlu ada pembekalan berupa training tentang Bungkesmas dan manajemen keuangan keluarga bagi masyarakat sebagai dari edukasi menabung.
  5. Untuk menghindari keterlambatan pembayaran klaim asuransi oleh perusahaan asuransi, perlu ada lembaga yang bertanggungjawab untuk memberikan talangan pembayaran terlebih dahulu, dalam hal ini adalah STF UIN Jakarta.
  6. Distribusi buku tabungan perlu dilakukan lebih cepat ke KUD/UPK.
  7. Memperbanyak brosur Bungkesmas untuk membantu sosialisasi Bungkesmas oleh KUD/UPK ke masyarakat.
Sementara itu sejak dilakukannya follow up untuk melakukan kerjasama, ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain:
  1. Karena Bungkesmas merupakan program baru yang belum dikenal masyarakat, butuh effort dan waktu untuk bisa meyakinkan lembaga keuanga untuk mau menjalankan program ini. Apalagi Bungkesmas dipaketkan dengan program asuransi. Di beberapa tempat yang dikunjungi, masyarakatnya memiliki kepercayaan rendah terhadap asuransi. Karena sebagian besar terkena stigma negatif asuransi misalnya sulit untuk melakukan klaim dan waktunya sangat lama.
  2. Banyak KUD/CU/BMT yang masih mengulur waktu untuk mempelajari program ini sebelum mereka memutuskan untuk menanda tangani dokumen Perjanjian Kerjasama. Dan kebanyakan dari  mereka hanya memikirkan “apa yang mereka dapatkan” dari program ini dibandingkan dengan lembaga UPK PNPM yang lebih memikirkan “bagaimana menciptakan sesuatu produk tabungan bagi Kelompok-kelompok simpan pinjam”.

Beberapa rekomendasi agar program Bungkesmas bisa diimplementasikan dengan baik  di Maluku antaralain:

  1. Karena watak sebagian besar masyarakat adalah “Melihat baru Percaya” maka perlu ada lembaga yang dijadikan role model dalam pelaksanaan program Bungkesmas. Dimana secara praktik teknis dan manajemen Bungkesmas dilaksanakan dengan baik di sana.
  2. Untuk mengatasi kendala di atas, tim Bungkesmas STF UIN Jakarta perlu melakukan komunikasi secara intensif dengan lembaga keuangan (KUD/UPK/CU/BMT). Tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat keraguaan mereka terhadap program Bungkesmas.

 

5) Kunjungan ke KSP dan KUD Senyum Lestari

Kunjungan ke KSP/KUD Senyum Lestari. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 April 2015. KSP/KUD Senyum Lestari berada di daerah Hutumuri Ambon. Tujuan kedatangan ke koperasi tersebut adalah untuk memperkenalkan program Bungkesmas ke pengurus/pengelola koperasi tersebut sekaligus menawarkannya untuk diimplementasikan. Pada saat itu tim Bungkesmas berhasil menemui bapak pengawas koperasi. KSP/KUD Senyum Lestari Hutumuri merupakan salah satu koperasi yang sehat dan direkomendasikan. KSP/KUD Senyum Lestari Hutumuri juga sering dijadikan model dan bahan bench marking koperasi lainnya. Pada kesempatan kunjungan tersebut tim Bungkesmas juga menyampaikan akan mengadakan training dan mengharapkan perwakilan dari KSP dan KUD Hutumuri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *